Rabu, 03 Oktober 2012

BERI KEBIJAKAN BAGI MAHASISWA YANG KOS PAK POLISI

Pagi itu saya bangun sekitar jam 5 pagi, kegiatan di pagi itu saya lakukan seperti biasa.
saya membereskan tempat tidur,menyapu halaman kosan,mengepel,dan menanak nasi,serta mandi.
Biasalah kehidupan anak kos yang di beri jatah ortu pas-pasan harus pintar mengirit uang salah satunya menanak nasi sendiri.
          Saya sudah bepakaian lengkap dan bersiap kuliah,sebelum berangkat saya berfikir kampus saya dekat dan saya memutuskan untuk tidak membawa dompet yang di dalamnya terdapat surat-surat motor yang saya kendarai.
Di kampus saya belajar seperti biasa di fakulatas pendidikan olahraga dan kesehatan (FPOK) prodi pendidikan kepelatihan olahraga (PKO).

Siang itu saya pulang dan menuju parkiran.Saya bertemu dengan teman saya,dan teman saya meminta di antar ke tempat cuci motor.
Setelah itu saya dan teman saya mau mengantarkan kuci kosan teman saya ke ibu kos.
Sayang di jalan kami tidak melihat rambu di larang belok kanan,lantas kami pun di tilang.
Biasa kami pun di minta denda yang lumayan besar bagi kami yaitu 250 ribu,kami pun menawar di kurangi dan oleh polisi itu di berikan denda 100 ribu,.Tetapi saya melihat orang yang sama melanggar rambu lalu lintas seperti saya bahkan orang itu tidak memakai helm,tetapi oleh bapak polisi itu di biarkan.
Saya dengan tujuan menuntut keadilan mengadu kepada polisi itu,kenapa orang itu tidak di tangkap. Akan tetapi pak polisi itu MARAH DAN SAYA DI BILANG GOBLOK LALU POLISI ITU LANGSUNG MENULIS SURAT TILANG DAN MAU MENAHAN MOTOR SAYA. Saya panik dan menelepon orang tua,lalu orang tua saya bilang udah beri saja berapa yang dia minta.tapi saya tidak mau dengan alasan SAYA MENUNTUT KEADILAN TAPI MALAH DI BILANG GOBLOK OLEH PAK POLISI ITU. kemudian saya ngomong lagi dan pak polisi dengan muka melotot bilang"udah kamu bayar atau kamu ke pengadilan nanti,KAMU TUH MAHASISWA TAPI NGOMEN TERUS,MAU BAYAR ATAU MAU KE PNGADILAN,KALAU KAMU BAYAR DI SINI SAYA KASIHKAN MOTOR KAMU DAN BERES,ORANG DUITNYA JUGA UNTUK NEGARA".Tapi saya berpikiran masa iya uang itu untuk negara,dan pak polisi itu tidak melihat saya orang jauh terus ngekos dan di beri jajan yang pas-pasan,polisi itu minta 250 ribu,terus saya menjawab uang dari mana pa,saya ini jajan di jatah pa,kemudian pak polisi itu menjawab minta dong sama ortu kamu. TAPI SAYA YANG TIDAK MAU MENYUSAHKAN  ORTU,BERKATA DALAM HATI "APAKAH PAK POLISI INI TIDAK MERASAKAN MENCARI UANG ITU SUSAH, DAN APAKAH TIDAK PERNAH BERFIKIR BAHWA KITA ITU HARUS BELAJAR MANDIRI,SAYA HAMPIR NANGIS SAKING TIDAK MAU MENUSAHKAN ORTU DENGAN MEMINTA UANG TAMBAHAN.
Di kantong saya cuma ada uang 100ribu tapi polisi itu tidak mau tahu hanya ingin 250ribu.kemudian saya memutuskan untuk sidang saja nanti,kemudian saya lantas bergegas naik angkot karena motor saya di tahan,tetapi sebelum naik angkot saya di panggil oleh pak polisi yang satunya dan ditawari 150 ribu,karena dia bilang agar pak polisi tidak nombok  terlalu besar ,tapi saya jawab jatah bulan ini cuma 100ribu lgi pa bukanya saya tidak mau membayar,akhirnya pak polisi itu menyetujui hal tersebut.

HARAPAN SAYA POLISI BISA MELIHAT SIAPA YANG DI TILANGNYA SEMUA ORANG TIDAK PUNYA BANYAK UANG PAK TIDAK SEPERTI BAPAK YANG UNTUNG MENDAPAT UANG,APALAGI ANAK KOS,YANG JAJANNYA JUGA DI JATAH PER BULAN DAN JUGA ADA MAHASISWA YANG ORTUNYA TIDAK MAMPU,DAN DIA TERPAKSA MENCARI UANG SENDIRI.DAN JUGA KALAU MENILANG YA LAKUKAN DENGAN BAIK DAN BENAR,JANGAN SAMBIL BILANG GOBLOK SEGALA.TOLONGLAH DI PERHATIKAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar